Rabu, 19 Juni 2013

bahayanya menggunakan laptop tanpa batere langsung colok listrik

Menggunakan Notebook atau laptop tidak lepas dengan komponen utama yang membuat laptop bisa hidup adalah battery. Seperti kita ketahui battery memang tidak bisa seterusnya memberi tegangan untuk membuat laptop selalu stand by. Terkadang battery harus dicharge dan juga harus diganti dalam beberapa periode. Daya tahan battery laptop sekarang berpariasi, mulai dari standard 2 jam bahkan ada yang bisa tahan sampai 10 jam lebih. Begitu juga perkembangan teknologi dalam battery. Sekarang yang digunakan kebanyakan adalah battery Lithum, battery yang cukup cerdas.
Ya…kenapa gw bilang cukup cerdas, karena battery pendahulunya kita harus menunggu sampai battery benar – benar habis, baru mengisi ulang. Karena battery dulu bila kita mengisi ulang saat battery masih terisi 50%, maka battery akan menganggap daya tampung energi hanya 50%, jadi ketika battery habis 50% otomatis battery menganggap dirinya sudah habis dan harus dicharge. Ribet kan???
Nah.. beda halnya dengan Lithum, battery ini tak perlu harus menunggu sampai habis untuk melakukan charging. Dan juga ga perlu takut battery akan over heating atau panas yang berlebihan yang bisa merusak battery karena charging lama – lama, karena battery ini otomatis akan cut off / berhenti mengisi ketika battery sudah penus, walaupun charger masih tertancap, aliran listrik hanya akan dilewatkan saja oleh battery. Smart dan Hebat kan?
Nah melihat kekuatan daya tahan battery yang terbatas dan mengetahui semakin berat yang dikerjakan pada laptop maka battery akan semakin cepat habis, orang – orang beranggapan lebih baik menggunakan laptop tanpa battery alias AC mode. Hanya memakai charger laptop yang dilindungi oleh adaptor. Dengan ini orang beranggapan (dan gw juga pernah) bahwa hal ini akan membuat battery lebih awet karena ga digunakan berlama – lama dan ga harus dicharge berkali – kali karena pemakaian laptop dalam waktu yang cukup lama. Disamping itu juga untuk menghemat listrik karena tanpa battery, listrik akan mengalir untuk menghidupkan laptop saja.
” ITU SALAH BESAR WOY!!!!!!!! “
Artikel kali ini gw buat berdasarkan ilmu yang gw peroleh, bicang – bincang dengan paman gw (orang teknik) dan pengalaman yang dialamai 2 sahabat gw.
Dibalik salah kaprah menggunakan laptop berlama – lama lebih baik tanpa battery, terdapat segudang resiko yang sangat berbahaya dan bahkan tidak dapat ditoleransi akibatnya. Diantaranya :
  1. Mulai dari hal yang sederhana, ini hal yang dialami sahabat gw pada laptop kesayangannya. Disamping untuk kepentingan kampus, sahabat gw anaknya suka main game. Seperti kita ketahui orang main game sudah tentunya menghabiskan waktu berjam – jam didepan komputer / laptop. Dan itu repot kan kalo kita harus mencabut dan mencolokkan charger ke laptop kita berkali – kali untuk mengisi battery, dan tentunya mengganggu permainan kita. Semisal lagi dapat posisi bagus untuk mencetak gol, tiba – tiba meuncul peringatan battery tinggal 7%, bisa – bisa “heri” alisa heboh sendiri karena kehilangan kesempatan emas itu gara2 hal untuk menancapkan charger. Owalah… itu yang mungkin membuat sahabat gw berfikir lebih baik ga usah pakai battery. Biar battery awet. Tapi nyatanya setelah selang waktu berjalan, batterynya kebanyakan nganggur, dan begitu dia coba pakai untuk kegiatan normal, eh daya tahan batterynya malah dibawah standard alias ngedrop. Owalah…. ckckckckckck kasihan sahabat gw. Dan sayangnya dia baru bilang itu ke gw setelah kejadian, dan juga gw baru ngasi tahu solusi setelah semua terjadi. Lho….. trus siapa yang salah ne???. Tapi untunglah batterynya dia ga kenapa – napa, Cuma masalah windowsnya ga akurat membaca / memunculkan level battery yang benar dengan kondisi battery sesungguhnya. Hal ini sering terjadi, dan bisa diatasi dengan melakukan kalibrasi battery secara berkala.
    Mari kita bahas… seperti yang gw udah tulis diatas, battery sekarang udah pintar bro… ga usah takut nancapin charger berlama – lama di laptop, ga usah takut battery akan overload dan rusak karena charging terlalu lama. Battery lithum otomatis akan cut off juka udah terisi penuh, emang sih indikator battery terus menunjukan 100% namun sejatinya aliran listrik itu hanya dilewatkan saja oleh battery, jadi ga terus ditampung oleh si battery. Ga usah menunggu batery lemah atau loww batt (dieja lobet) untuk mengisi kembali. Jadi battery anda akan tetap care dengan catatan selama suhu laptop masih normal alias ga panas amat.
  2. Tidak pasnya tegangan yang masuk yang mengakibatkan rusaknya komponen – komponen pital laptop.
    ya… menggunakan laptop tanpa battery alias AC Mode, besar sekali resiko rusaknya komponen – komponen vital laptop. Secara “tolol” kita pikirkan. Kebanyakan alat elektronik untuk bisa hidup sudah tentu memerlukan tegangan listrik yang lebih besar lagi sedikit dari tegangan yang dibutuhkannya, tapi ada juga sih alat elektronik yang harus mendapat tegangan pas. Nah coba cek adaptro charger laptop anda, coba cek battery laptop anda, dan coba cek tegangan input untuk laptop anda. Sudah tentu anda akan menemukan satuan – satuan volt yang berbeda bukan?? Dimana satuan volt pada adaptor charger paling tinggi. Kita ambil contoh, laptop membutuhkan tegangan 17 volt untuk menghidupkan semua komponennya, dan battery mengeluarkan tegangan 18volt untuk menyuplai laptop agar bisa hidup (selisih toleransi yang sangat kecil). Dan untuk mencharge battery 18 volt, adaptor mengeluarkan tegangan yang belum murni sebesar 19 volt. Coba kita pikirkan secara “tolol” lagi, laptop yang hanya membutuhkan tegangan tidak lebih dari 18 volt, dengan laptop tanpa battery, berarti memberi tegangan sebesar 19 volt, 2 volt lebih besar. Apa yang akan tejadi dalam jangka panjang?????. Kompor Meledup… wakakakakakakakakakakakak. Berarti laptop kita mendapat tegangan los dari listrik PLN. Sudah pastinya jangka panjang komponen laptop terus – terusan mendapat tegangan yang tidak pas, sama halnya kita yang porsi makan kita sepiring, dipaksa untuk menghabiskan 2 piring dalam setiap kali makan. Amphun DJ !!!!!! mungkin itu yang akan dikatakan laptop anda. Sebelum dia mabook dan akhirnya tepar untuk selamanya.
  3. Membuat Laptop Mati Tiba – Tiba Ketika Listrik Padam
    ya…. seperti kita ketahui Komputer / laptop tidaklah seperti tv yang bisa mematikannya dengan mencabut cok listriknya saja. Komputer / laptop harus melalui prosuder yang benar untuk mematikannya agar komponen – komponennya dapat berhentu bekerja dengan baik. Terutama hardisk. Harddisk adalah komponen yang cukup vital, karena semua data – data tersimpan di benda ini. Harddisk harus off dengan prosedur yang benar. Harus berhenti berputar dan kembali pada posisi awal, baru laptop mati. Bayangkan sedang asik main game, harddisk lagi sibuk – sibuknya bekerja tiba – tiba laistrik padam????. Harddisk otomatis berhenti dalam posisi yang tidak jelas. Dan jika itu terus terjadi, tentunya harddisk anda akan rusak yang beresiko hilangnya data – data anda. Ingat , “Kehilangan Data = Kehilangan Sebagian Nyawa Anda”. Dan satu hal yang ga kalah pentingnya, service harddisk ga main – main harganya, rata – rata 2 jutaan. Sedangkan harga harga harddisk mulai dari 500ribuan.
  4. Rusaknya Motherboard Karena Tegangan Yang Tidak Stabil
    ini kejadiannya dialami sahabt gw yang lagi satu, dia tiap kali memakai laptop selalu mencabut batternya. Menggunakan AC Mode adalah kebiasaannya. Nah sekitar 6 bulan berjalan laptopnya Matot alias MATI TOTAL. Yup… mantap bro…. dia baru tau kalau listrik di kosnya ga stabil. Coba banyangin kalo laptop dihidupkan dengan tegangan yang ga stabil alias naik turun. Ya ga pers lah… udah pasti ujung – ujungnya terparah motherboard rusak. Dan dia juga pernah memakai laptop dalam AC mode, dan setelah bebrapa jam penggunaan baru nyadar kalau listrik lagi padam setengah. Owalah bro… ckckkckckkckck. Dan service board ga main – main, dia harus membayar kesalahannya sebesar Rp. 850.000,-. Untung masih bisa diperbaiki. Dan itupun ga normal 100%.
    Mari kita bahas. Laptop hidup dengan tegangan tinggi (dalam artian tegangan yang didapat lebih tinggi dari tegangan yang dibutuhkan namun masih dalam batas toleransi), dalam jangka pendek tidak emngganggu lah dan aman – amansaja, namun tetap beresiko. Terparah adalah teangan rendah, karena tegangan rendah ini sangat mengganggu an sangat berbahaya bagi komonen – komponen laptop. Coba aja kita umpamakan kita yang biasanya makan 3 kali sehari, kemudian kita hanya diberikan jatah 1 kai sehari sja?? Tentu saja lapr luar biasa.. haus..kering…rusaknya organ-organ tubuh karena kekurangan energi, tidak fil dalam beraktivitas karena enegri tidak cukup. Karena 1 hal yang harus diketahui. Adaptop laptop ga bisa menyalurkan tegangan murni sebesar volt yang tercantum di adaptornya. Karena kan melalui perantara kabel, dan kita ketahui kabel terkadang rusak yang mengakibatkan tidak stabilnya tegangan yang diantarkan. Jadi battery adalah penstabil sekaligus penghambat tegangan yang paling murni (dalam catatan battery masih dalam kondisi normal). Jadi tanapkan selalu battery anda. Meskipun charger kita mengeluarkan tegangan yang tidak pas, sudah pasti tegangan tersebut akan masuk ke battery dulu, kemudian battery akan menyaring, agar tegangan output untuk menghidupkan laptop benar – benar murni, stabil, dan sesuai dengan voltase yang dibutuhkan. (pencerahan dari paman gw, red)
  5. Mengeluh Karena biaya Perbaikan yang Selangit
    ini penyesalan terkahir yang akan anda rasakan karena kesalah pahaman ini. Setau gw, service board itu kena biaya 400ribu s/d 900ribu, service inverter LCD 200ribu, service harddisk sisi software 900ribuan, service harddisk sisi hardware dan penyelamatan data 2juta ke atas, reball / cetak ulang 1 IC saja 640ribu (bayangin di motherboard ada berapa IC yang harus dicetak ulang, dikali jumlah IC tersebut), Ganti LCD 800ribu ke atas, ganti keyboard 400ribu ke atas, ganti RAM 200ribu ke atas, ganti motherboar 1juta ke atas. Dan itupun belum tentu dapat yang original.
    Sedangkan harga charger original sekitar 400ribu dan battery original sekitar 700ribu lah..
Jadi yang mana akan anda pilih ??? memilih rusak motherboard apa rusak batterynya terlebih dahulu?? Service motherboard maupun hardware lain tidak sepenuhnya bisa OK 100%, suatu waktu pasti akan rusak lagi dan bahkan kerusakannya tidak bisa ditoleransi lagi. LEMBIRU alias lempar beli yang baru. Hahahahahaha. Bayangkan berapa biaya yang kita korbankan untuk setiap kali service laptop yang rusak karena penggunaan tanpa battery.
1 hal lagi, berfikirlah mencari komponen laptop itu gampang – gampang susah. Jadi lebih baik battery rusak daripada motherboard rusak. Motherboard rusak = laptop ga bisa dipakai.
Semoga artikel di atas bisa membuat anda lebih timbang – timbang lagi sebelum melakukan kesalahan yang berakibat fatal. Dan berikut juga gw berikan tips mudah dan simple agar battery tetap awet :
  1. Charger battery full sesaat sebelum menggunakan
  2. Charge battery 50% / 75% saja (indikator baru berubah dari merah ke hijau jika laptop mati) jika laptop tidak akan dipakai dalam jangka waktu lama dari pengecasan
  3. Jangan menunggu battery benar – benar kosong untuk dicharge kembali.
  4. Dalam pengoperasian laptop yang lama, tancapkan saja terus charger anda dan pastinya battery juga dipakai. Lebih baik charger terus ditancapkan daripada anda harus berkali kali menancapkan charger karena battery habis daam pengoperasian laptop yang cuku lama. Dalam hal ini dengan catatan suhu sekitar dan suhu laptop anda masih normal.
  5. Gunakan aplikasi uttilities untuk battery, seperti BatteryCare, aplikasi ini akan memberi ini laporan detail tentang battery anda meliputi seberapa lama masih daya tahannya, berapa suhu laptop anda, dan berapa kali sudah melakukan recharge
  6. Lakukan kalibrasi secara berkala. Terkadang kita mendapati indikator battery di windows tidak sesuai dengan kondisi battery sesungguhnya. Misal indikator menunjukan sisa batter 50% padahal sejatinya battery baru saja di charger full. Kalibrasi ini tujuannya untuk menstabilkan pembacaan indikator battery. Ini wajar terjadi ketika setelah kita melakukan beberapa kali recharge. Kita bisa menggunakan batter care untuk mengetahui berapa kali kita merecharge battery kita. Jika penunjuk sudah full, sudah saatnya melakukan kalibrasi. Caranya sangat mudah. Pertama anda harus charge laptop anda full, setelah itu restart laptop anda dan masuk ke safe mood, lepas charger anda. Biarkan laptop tetap hidup dalam safe modd dan jangan dipakai untuk ngapa – ngapain, biarkan saja sampai laptop benar – benar mati karena kehabisan battery, biarkan mati sekitar 5 menit, charge laptop anda samapai full, hidupkan laptop, masuk pada windows normal, maka indikator battery bekerja normal kembali
  7. Lakukan pembersihan rutin pad laptop anda. Ini berfungsi tidak hanya untuk merawat battery anda, tapi juga komponen – komponen lainnya. Musuh utama laptop adalah debu. Debu dapat menutup celah – celah udara dimana celah celah ini fungsinya untuk sirkulasi udara agar suhu tetap stabil. Nah apabila celah ini tertutup sudah pasti didalam laptop akan emngalami panas yang berlebih. Debu biasanya menempel pad keyboard, kipas pendingin, area sekitar tempat battery, dan menempel pada motherboard.
  8. Jangan gunakan laptop di atas permukaan yang labil (bukan berarti di tebing lho ya…hehehe) , seperti kasur, sofa, kain, dan benda – benda lain yang sifatnya empuk (wkwkwkwkwkwkwk). Disamping beresiko mudah jatuh, juga dapat menutup celah – celah sirkulasi udara dibawah laptop anda yang mengakibatkan panas berlebih yang dpat merusak komponen mothernoard, umumnya kipas pendingin rusak
  9. Tes tegangan output adaptor charger dan battery anda. Kalo hal yang satu ini diperlukan orang yang tau ukur mengukur tegangan untuk melakukannya. Karena ini beresiko juga. Saya harap anda jangan coba – coba untuk melakukan yang ini
  10. Yang terakhir utamanya jangan paksa laptop anda untuk melakukan hal yang diluar batas kemampuannya. Laptop bekerja keras tentu saja memerlukan energi yang besar, dukungan hardware yang kuat dan juga akan menghasilkan panas yang cukup besar juga. Jadi belilah laptop sesuai dengan kebutuhan anda. Buat yang suka game dan design, beli laptop yang RAM, Procesor dan VGA yang mumpuni, bisa pilih ASUS, spec mantap harga bersahabat.
  11. Yah jika memang mau tetap nekad tanpa batere, ada cara lain, pakai UPS, jadi nanti yang kena paling batere UPS nya

SMD (Surface Mount Device) - dari berbagai sumber

SMD adalah tipe komponen untuk ditaruh pada sisi PCB, komponen ini sudah banyak digunakan pada produk elektronik, bahkan kini ada banyak layer PCB dan komponen-nya ada di kedua sisi, kesemuanyanya itu dimaksudkan supaya alat elektronik atau PCB menjadi sekecil dan seringkas mungkin, contoh pada HP, remote control dll. Komponen SMD biasanya kecil-kecil, susah nyolder-nya dengan cara amatiran, tetapi boleh coba untuk resistor, transistor dan saat ini banyak led yang amat terang model smd, belinya dalam gulungan kertas, masangknya repot dikit, harus pakai kaca pembesar dsb. Nah ini kita contoh dalam pembuatan PCB amatiran, tetapi komponennya biasa, yang mudah nyoldernya, tidak perlu ngebor, cukup komponen biasa yang disolder disisi PCB, lebih praktis untuk pemula, tapi ingat jalur-jalur PCB harus besar-besar, sebab untuk cantolan komponen seperti resistor, transistor size biasa, kalau terlalu kecil mudah mengelupas. Dengan cara ini lebih mudah trace kalau ada problem dan lebih mudah melepasnya, bisa dicoba, pcb dengan komponen biasa ‘rasa’ smd.
smd-amatir
pcb dengan komponen biasa mode 'smd'

Mengambil IC untuk eksperimen dengan kompor listrik (dari berbagai sumber)

Saat ini gampang didapat card atau motherboard yang rusak dimana kemungkinan beberapa komponennya masih jalan dan dapat berguna untuk ekperimental, meskipun kebanyakan komponen adalah tipe SMD (Surface Mount Device), untuk transistor, kapasitor, ic, dioda. Komponen SMD juga bisa digunakan untuk ekperimental, tetapi nyoldernya susah, karena cukup kecil, bagi yang telaten 

burning-card 






tak masalah dan akan mendapatkan PCB yang kecil2. Cara melepas rangkaian pada PCB adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut;
  1. Bakar card dengan kompor listrik, diatas kompor listrik taruh kawat ram agar komponen tak jatuh ke elemen pemanasnya.
  2. Bila sudah kelihatan timahnya mendidih, ambil card dengan tang drop kan kelantai dengan keras, beberapa komponen akan terlepas, juga perlu obeng untuk mendorong melepaskannya, 
release-smd-component






3.karena komponen SMD, selain disolder, juga dilem pada PCB
4.Untuk komponen yang bukan SMD, anda harus menariknya/melepasnya dengan bantuan tang panjang (long nose).
5.Jika timah membeku lagi, maka bakarlah kembali card tsb.
Anda bisa mendapatkan; komponen SMD; IC memori, mikrokontroler, mikroporsesor, transistor, resistor, dioda, kapasitor serta beberapa komponen kapasitor polar, header , soket, konektor, resistor array, saklar, switch, led, dll. yang harus dicabut untuk mendapatkannya.
komponen-smd
Perhatian; harus dilakukan diruang terbuka, pembakaran PCB card akan menimbulkan asap dan bau tajam yang tidak hilang dalam waktu yang relatif lama, katakan pada keluargamu sebelumnya bahwa akan ada bau seperti TV terbakar.
Apakan komponen tidak rusak?, ya beberapa komponen rusak, seperti header, konektor, yang ada bahan plastiknya, kapasitor polar juga dapat rusak, tetapi masih banyak yang baik koq, dan bisa dimanfaatkan untuk eksperimental. Kompor listrik harganya murah koq, kalau mau lebih murah lagi beli kawat nikelin dan tempat kompornya yang terbuat dari gips. Lumayan…

Kamis, 13 Juni 2013

Peralatan Kursus Laptop


Halo Semua

ini adalah peralatan yang didapatkan dan menjadi HAK Milik peserta ketika mengikuti Kursus Laptop, karena kebanyakan tempat kursus hanya meminjamkan, keren lho ini dapat blower dan solder digital !!!. Jika berminat dapat menghubungi 081514775335 atau add pin bb 25d022bb (0=nol)